Beban Kerja: Pengertian, Indikator, dan Cara Pengukurannya
Beban kerja adalah hal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat motivasi hingga produktivitas seorang karyawan.
Bahkan, beban pekerjaan berlebih dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan mental di tempat kerja.
Sehingga, penting sekali bagi seorang HR company untuk memahami perhitungan beban kerja karyawan.
Yuk, simak selengkapnya mengenai pengertian beban kerja, indikator, hingga faktor-faktor yang memengaruhinya di artikel berikut!
Apa itu Beban Kerja?
Menurut Munandar (2001), beban kerja adalah suatu keadaan di mana karyawan dibebankan tugas yang wajib diselesaikannya dalam jangka waktu tertentu.
Sementara itu, menurut pernyataan Wickens (2002), pengertian beban kerja adalah sebuah kombinasi antara ketersediaan sumber daya dalam proses bisnis, tuntutan pekerjaan, serta kemampuan dalam bekerja.
Singkatnya, pengertian beban kerja adalah suatu tugas yang dibebankan kepada karyawan, sehingga menjadi tanggung jawab masing-masing untuk menyelesaikannya dalam waktu tertentu.
Selain itu, menurut data penelitian dari American Institute of Stress, menyatakan bahwa pada tahun 2019, tercatat sekitar 80% manajer dan karyawan di Amerika Serikat mengalami stres berat akibat beban kerja yang terlalu banyak.
Selain itu, faktor penyebab lainnya adalah jam kerja yang diberikan kepada karyawan terlalu panjang, sehingga banyak diantaranya mengalami burnout.
Umumnya, saat karyawan merasa tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan di luar kemampuannya, itulah yang menjadi beban kerja.
Namun, apabila karyawan sanggup mengerjakan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, hal tersebut tidak lagi menjadi beban kerja.
Jenis Beban Kerja
Setelah mengetahui apa itu beban kerja, berikut adalah dua jenisnya yang perlu kamu kenali, antara lain yaitu:
1. Beban Kerja Fisik
Tentunya, setiap pekerjaan mempunyai kesulitan dan tantangannya masing-masing.
Untuk itu, sesuai dengan namanya, pada jenis beban kerja satu ini seorang karyawan akan merasa tidak sanggup melakukan tugasnya yang berhubungan dengan fisik.
Salah satunya, pekerjaan yang melibatkan fisik yaitu mengangkat, merawat, atau mendorong. Selain itu, kondisi kesehatan serta usia juga bisa menjadi salah satu faktornya.
Dengan demikian, beban kerja adalah salah satu ketidakmampuan karyawan menjalani tugasnya yang akan berakibat juga pada kondisi fisik mereka.
Baca juga: 8 Tips Membangun Lingkungan Kerja Produktif & Positif, Catat!
2. Beban Kerja Mental
Beban kerja mental ditunjukkan melalui pencapaian hasil kerja karyawan, serta tingkat keahlian yang dimiliki dalam melakukan pekerjaannya.
Indikator Beban Kerja
Berbeda dengan jenisnya, indikator beban kerja adalah penyebab karyawan mengalami stres karena tidak sanggup melakukan tugasnya.
Berikut ini adalah beberapa indikator beban kerja karyawan yang dijelaskan menurut para ahli. Check it out!
Menurut Munandar:
Menurut Munandar (2001), dua aspek yang termasuk ke dalam indikator beban kerja adalah sebagai berikut.
1. Tuntutan Tugas
Ketika karyawan mendapatkan tuntutan tugas yang banyak, sementara sering menjalani jam kerja malam, sering kali akan mengakibatkan para pegawai menjadi kelelahan.
Sementara itu, tuntutan kerja banyak namun deadline yang diberikan sangat singkat, dapat memengaruhi tingkat kinerja bagi seorang karyawan.
2. Tuntutan Fisik
Sebenarnya, peningkatan tuntutan tugas dapat menyebabkan perubahan kondisi fisik karyawan, seperti kesehatan, mental, bahkan penampilan.
Dengan demikian, selain karyawan yang menjaga kesehatan, perusahaan pun harus memastikan bahwa para pegawainya mempunyai kondisi baik saat bekerja.
Sehingga, performa setiap karyawan juga akan meningkat seiring membaiknya kondisi kesehatan.
Selain itu, fasilitas kantor yang nyaman dan mendukung pekerjaan dapat meningkatkan motivasi para karyawan.
Menurut Koesoemowidjojo:
Sementara itu, menurut pendapat Koesoemowidjojo (2017), beberapa indikator beban kerja di antaranya adalah:
1. Volume Pekerjaan
Indikator volume beban kerja adalah waktu yang dibutuhkan masing-masing karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Tentunya, setiap karyawan memiliki perbedaan dalam hal menyelesaikan tugasnya.
Baca juga: Mengenal Apa itu Work Anxiety dan Cara Mengatasinya
2. Jenis Pekerjaan
Selanjutnya, yang termasuk ke dalam indikator beban kerja adalah jenis tugas yang dimiliki masing-masing karyawan.
Umumnya, setiap jenis pekerjaan mempunyai beberapa tugas yang harus dimengerti oleh karyawan.
Oleh karena itu, hendaknya setiap perusahaan selalu memiliki Standard Operating Procedure (SOP) setiap divisi, sehingga setiap karyawan dapat memahami tugasnya masing-masing.
3. Penetapan Waktu
Setelah memiliki SOP, ada baiknya perusahaan juga menetapkan waktu yang tepat dan sesuai pada deadline pekerjaan, sehingga hal ini bisa mengurangi beban kerja karyawan.
Faktor yang Memengaruhi Beban Kerja
Selain indikator, ada pula beberapa faktor yang memengaruhi beban kerja karyawan, antara lain yaitu:
1. Internal
Faktor internal beban kerja adalah suatu kondisi yang muncul akibat adanya permasalahan dalam diri setiap karyawan.
Umumnya, faktor internal beban kerja adalah munculnya reaksi akibat pengaruh fisik pada karyawan, berupa umur, kondisi kesehatan, jenis kelamin, ukuran tubuh, status gizi, dan lain sebagainya.
Adapun, faktor psikis beban kerja adalah pengaruh yang muncul akibat kondisi mental setiap karyawan, yaitu kepercayaan, kepuasan, keinginan, motivasi, serta persepsi.
2. Eksternal
Berbanding terbalik dengan internal, faktor eksternal beban kerja adalah berasal dari dalam diri setiap karyawan, di antaranya:
- Kondisi perusahaan. Yup, keadaan di sekitar perusahaan dapat menjadi faktor yang memengaruhi beban kerja. Bagaimana tidak? Apabila perusahaan tempat kamu bekerja memiliki kondisi kantor yang berantakan, tidak teratur, sering kali dapat mengurangi motivasi setiap karyawan.
- Manajemen pekerjaan, tak hanya selalu memperhatikan keuangan perusahaan, mengatur manajemen pekerjaan juga perlu, lho. Adapun cara memanajemen pekerjaan adalah dengan menetapkan waktu kerja dan istirahat secara tepat, serta sistem kerja yang fleksibel.
- Lingkungan kerja, selain yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu faktor pengaruh eksternal beban kerja adalah lingkungan kerja toxic, hal ini dapat menambah stres dan beban kerja bagi karyawan.
Baca juga: 4 Ciri Lingkungan Kerja yang Sehat & Cara Menciptakannya
Pengukuran Beban Kerja
Setelah mengetahui definisi, jenis-jenis, indikator, serta faktor pengaruhnya, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana cara menghitung beban kerja.
Umumnya, dalam menentukan perhitungan beban kerja, perlu adanya analisis untuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan.
Menurut Azan (2021), terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis beban kerja, antara lain yaitu:
1. Mengumpulkan data
Biasanya, setiap perusahaan memiliki hasil rekapitulasi data berupa latar belakang karyawan, tugasnya, jabatan, dan lain sebagainya.
Yup, setiap perusahaan perlu mengumpulkan data penting di kantor agar semua kegiatan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan aturannya.
Oleh karena itu, perusahaan dapat mulai melakukan analisis beban kerja dengan membuat formulir isian berupa instrumen pekerjaan, inventarisasi setiap pemangku jabatan, serta pengamatan langsung hasil kerja.
2. Pengolahan data
Pengolahan data dalam analisis beban kerja adalah dengan mengumpulkan semua data mengenai jumlah beban kerja setiap divisi, melakukan perhitungan apa saja fasilitas yang dibutuhkan karyawan, tingkat efektivitas, serta prestasi kerja yang dihasilkan.
3. Menelaah hasil olahan data
Setelah melakukan pengolahan data, selanjutnya tahap analisis beban kerja adalah dengan menelaah hasilnya.
Dengan demikian, perusahaan dapat menentukan pengaruh antara beban kerja dan tingkat produktivitas setiap karyawan.
4. Menetapkan hasil analisis beban kerja
Kemudian, tahap terakhir dalam analisis beban kerja adalah dengan menetapkan penilaian serta evaluasi bagi setiap karyawan, mengacu pada data yang telah diolah dan ditelaah sebelumnya.
Pada intinya, beban kerja adalah tanggungan yang diberikan kepada setiap karyawan, namun di luar batas kemampuannya.
Setelah melihat penjelasan di atas, apakah kamu merasa punya beban kerja yang sulit ditanggung?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu faktor internal yang memengaruhi beban kerja adalah kondisi fisik dan kesehatan karyawan.
Untuk itu, jangan lupa untuk selalu memeriksa kesehatanmu secara berkala. Nah, dalam hal ini, Aman bisa menjadi alternatifnya!
Aman adalah one-stop employee benefits platform yang menyediakan berbagai jenis layanan tunjangan kesehatan, sesuai dengan kebutuhan.
Yup, Aman menyediakan beberapa layanan dengan harga terjangkau, mulai dari AmanProtect untuk membeli asuransi, AmanCheck sebagai pemeriksaan kesehatan, hingga AmanTelecare jika ingin mendapatkan sesi konsultan spesialis.
Well, tertarik untuk bergabung menjadi AmaZens? Yuk, daftarkan perusahaanmu dengan menghubungi tim kami melalui website Aman Care atau langsung kontak dari Official WhatsApp.
Baca juga: Apa Itu Employee Wellness Program? Ini Manfaat & Cara Membuat