Loader Icon
live aman bg

Mengenal Apa Itu Impostor Syndrome, Ketahui Cara Mengatasinya!

Mengenal Apa Itu Impostor Syndrome, Ketahui Cara Mengatasinya!
  • 30 Mar 2023
  • Redaksi Liveaman
  • 3 Mins

Impostor syndrome adalah istilah untuk seseorang yang kerap meragukan dirinya sendiri. Kondisi semacam ini sering kali terjadi di tempat kerja.

Seseorang tentu akan berusaha bekerja dengan fokus dan baik untuk mendapatkan hasil maksimal.

Namun, ada pula orang yang melakukannya justru karena khawatir bahwa dirinya dianggap tidak kompeten. Nah, sikap tersebut adalah gejala impostor syndrome.

Untuk memahami lebih jelas mengenai apa itu impostor syndrome, yuk, simak pengertian dan cara mengatasinya dalam artikel berikut!

Apa itu Impostor Syndrome?

Impostor syndrome adalah sifat seseorang yang sering meragukan dirinya sendiri, baik berupa pencapaian, bakat, atau keterampilan.

Seseorang tentu ingin memiliki pencapaian yang memuaskan, baik dalam hal pekerjaan atau studinya. 

Namun, ada pula orang yang merasa tertekan, sehingga berusaha untuk membuktikan dirinya dengan melakukan yang terbaik. Sikap ini adalah arti impostor syndrome.

Dengan demikian, impostor syndrome artinya suatu sikap yang dapat terjadi pada siapa saja. Meski begitu, umumnya sindrom ini sering menyerang orang yang ambisius dan berprestasi.

Sindrom ini juga marak terjadi pada para karyawan yang merasa tidak yakin akan kemampuan dirinya.

Meskipun tidak terklasifikasi sebagai gangguan jiwa, impostor syndrome adalah kepribadian yang mengganggu dan dapat berpotensi menimbulkan stres serta depresi.

Ciri-Ciri Impostor Syndrome

Seperti penjelasan sebelumnya, impostor syndrome adalah pola perilaku yang menganggap dirinya tidak pantas mendapatkan keberhasilan tertentu. 

Ada beberapa ciri bahwa orang disebut impostor syndrome, yaitu sebagai berikut.

1. Memforsir Diri untuk Bekerja

Impostor syndrome adalah orang yang suka memforsir diri untuk bekerja. Keraguannya terhadap diri sendiri membuat mereka termotivasi untuk terus bekerja.

Bekerja keras bukan hanya dilakukan karena ingin mendapat hasil memuaskan saja, tetapi juga akibat perasaan tidak mampu dan kurang percaya diri yang dimilikinya.

Meskipun demikian, orang-orang dengan impostor syndrome akan merasa lebih tenang saat berperilaku seperti ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Work Anxiety Dan Cara Mengatasinya

2. Tidak Percaya dengan Kemampuan Diri

Ciri impostor syndrome selanjutnya adalah tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri. 

Meskipun dirinya diberikan kepercayaan oleh atasan untuk mengerjakan tugas yang dirasa sesuai dengan kemampuannya, mereka tetap merasa tidak percaya diri. 

Bahkan ketika hasil kerjanya dinilai tinggi oleh rekan-rekannya, ia tetap menganggap bahwa kemampuannya masih kurang.

Sikap yang seperti ini tentu akan menyiksa diri dan mengakibatkan stres karena banyak tekanan.

3. Perfeksionis

Salah satu gejala impostor syndrome adalah perfeksionis. Seorang impostor syndrome tidak akan pernah merasa puas dengan hasil kerjanya.

Impostor syndrome adalah orang yang sulit menghargai kinerja diri sendiri karena perfeksionis. 

Ekspektasi tinggi yang dibangun justru dapat membuatnya kecewa dan menyalahkan dirinya sendiri. 

Seorang impostor syndrome beranggapan bahwa bekerja harus menghasilkan sesuatu yang sempurna. Hal inilah yang justru membuatnya tertekan.

4. People Pleaser

Ciri impostor syndrome yang terakhir adalah people pleaser. People pleaser adalah sebutan bagi orang yang tidak enakan.

Di lingkungan kerja, umumnya seorang impostor syndrome akan berupaya untuk menyenangkan semua orang demi memperoleh validasi.

Penyebab Impostor Syndrome

Impostor syndrome tidak terjadi dalam diri seseorang begitu saja, tetapi ada penyebab yang membuat mereka berperilaku demikian.

Adapun beberapa penyebab impostor syndrome adalah sebagai berikut.

1. Perfeksionis

Penyebab impostor syndrome yang pertama adalah perfeksionis. Perilaku ini ditunjukkan dengan harapan yang tinggi terhadap diri sendiri.

Karakter perfeksionis menyebabkan seseorang tidak mudah merasa puas pada hasil, sehingga berupaya keras untuk memperoleh sesuatu yang memuaskan.

Karakter inilah yang menyebabkan seseorang menjadi impostor syndrome.

Baca juga: 7 Ide Sederhana Healing Low Budget Yang Bisa Kamu Coba!

2. Social Comparison

Penyebab impostor syndrome berikutnya adalah social comparison atau gemar menyamakan diri dengan orang lain.

Di dunia kerja, seseorang sering kali membandingkan kemampuannya dengan orang lain. Hal itu menyebabkan diri sendiri merasa minder dan tidak percaya diri.

Perilaku demikian juga dapat menyebabkan munculnya sikap impostor syndrome.

3. Perbedaan Kultur Budaya

Saat mendapatkan pekerjaan baru, sering kali perusahaan tersebut memiliki kultur yang berbeda dengan kebiasaan kita, sehingga menyebabkan culture shock.

Perbedaan kultur budaya atau kebiasaan di kantor ini juga menjadi penyebab impostor syndrome.

Seseorang akan menjadi kurang percaya diri karena kemampuan atau kebiasaannya dianggap berbeda dengan rekan kerjanya.

4. Ekspektasi Keluarga

Penyebab impostor syndrome selanjutnya adalah ekspektasi keluarga. 

Banyak keluarga yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap anak atau keponakannya, terutama saat mereka baru lulus dari perguruan tinggi.

Keluarga tentu berharap agar anaknya mendapatkan pekerjaan mapan. Namun, harapan yang tidak sesuai dengan keinginan anak justru bisa membuat mereka merasa tertekan.

Sebab, pekerjaan yang dilakukan bukan atas kehendak sendiri. Akibatnya, mereka berupaya bekerja keras demi memenuhi ekspektasi keluarga.

Cara Mengatasi Impostor Syndrome

Impostor syndrome adalah perilaku yang merugikan bagi diri sendiri. Apabila sikap ini berlangsung secara terus-menerus, seseorang berisiko tinggi mengalami depresi.

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi impostor syndrome.

1. Mengenali Kemampuan Diri

Cara mengatasi impostor syndrome pertama adalah mengenali kemampuan diri. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka, kenalilah itu terlebih dahulu.

Buatlah batasan untuk melakukan pekerjaan, karena terlalu memforsir diri adalah hal yang tidak baik bagi kesehatan fisik dan mental.

Baca juga: 5 Cara Untuk Keluar Dari Sandwich Generation, Yuk Catat!

2. Menerima Kegagalan

Ketika hasil yang kamu dapatkan tidak sesuai ekspektasi, jangan bersedih terlalu larut. Hal itu akan membuatmu semakin tertekan dan stres.

Sebaliknya, terima kegagalan itu dan jadikan sebagai motivasi agar kamu bisa melakukan yang lebih baik lagi di kemudian hari.

3. Menghalau Pikiran Negatif

Seorang impostor syndrome sering berpikiran negatif, seperti meragukan kemampuan yang dimiliki, merasa tidak mampu, dan kurang percaya diri.

Coba buang pikiran-pikiran itu. Hal itu hanya mengganggu dan menghambat kinerjamu. Sebaliknya, coba yakin pada diri sendiri bahwa kamu bisa melakukannya.

4. Mengakui Kesuksesan

Salah satu gejala impostor syndrome adalah tidak percaya akan kesuksesannya. Hal ini membuat seseorang merasa kurang puas pada hasil kerjanya.

Setiap mendapatkan hasil memuaskan, coba akui itu karena hal ini adalah jerih payahmu. Yakinkan pada dirimu bahwa setiap orang akan sukses secara bertahap.

Mengakui kesuksesan diperlukan agar seseorang dapat bangga atas hasil kerjanya sendiri. Hal ini akan membantu mengatasi perilaku impostor syndrome

5. Menceritakan Perasaan

Cara mengatasi impostor syndrome yang terakhir adalah menceritakan perasaan kepada orang lain. Yup, setiap orang tentu membutuhkan teman bercerita.

Bercerita kepada teman dekat atau orang yang dapat dipercaya bisa membuat seseorang merasa lega karena telah menuangkan beban pikirannya.

Demikian penjelasan mengenai impostor syndrome dan cara mengatasinya agar kamu bisa beradaptasi di lingkungan kerja.

Pada intinya, impostor syndrome adalah istilah yang ditujukan kepada orang yang tidak percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri.

Adapun salah satu cara mengatasinya adalah dengan membicarakan perasaan dan keluhanmu kepada ahli. 

Dalam hal ini, Aman bisa jadi solusinya! Aman merupakan well-being platform yang membantu HR company memberikan manfaat kesehatan secara menyeluruh kepada karyawan.

Salah satu layanan yang bisa kamu dapatkan dengan bergabung menjadi AmaZens ialah AmanMind, yakni sesi konseling kesehatan mental bersama profesional.

Bukan cuma itu, Aman juga bisa membantu perusahaan mengadakan berbagai event menarik untuk meningkatkan motivasi karyawan.

Tunggu apalagi? Yuk, daftarkan perusahaanmu dan ciptakan ekosistem kerja yang sehat bersama Aman!

Baca juga: Mengenal Istilah Quiet Quitting, Penyebab & Cara Mengatasinya

×  
Hubungi Kami
Nama*
Nomor Telepon*
Email Kerja* (Mohon jangan pakai email umum/pribadi seperti gmail, yahoo, hotmail, dll)
Nama Perusahaan*
Email konfirmasi telah dikirimkan. Silakan menunggu kabar kami dalam 24 jam.
Verifikasi
Kami telah mengirim OTP ke email kamu. Silahkan diverifikasi.
Ubah Email Kerja
Mohon masukkan kode verifikasi (OTP) disini*
Belum terima kode verifikasi?120
Kami telah mengirim OTP ke email kamu. Silahkan diverifikasi.
Harap masukkan OTP yang benar