Apa itu Employee Engagement? Ini Tujuan, Manfaat & Contohnya
Employee engagement adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh perusahaan.
Pasalnya, tingginya employee engagement tinggi dalam suatu perusahaan dapat menjadi salah satu ciri adanya lingkungan kerja yang sehat.
Karyawan yang berada di perusahaan dengan lingkungan kerja sehat cenderung akan bekerja secara lebih maksimal dan produktif. Alhasil, perusahaan pun mendapat untungnya.
Nah, berikut akan dikupas lebih dalam mengenai employee engagement mencakup pengertian, manfaat, serta cara mengukur dan meningkatkannya. Sudah siap menyimak?
Apa itu Employee Engagement?
Secara harfiah, engagement dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketika seseorang sangat peduli terhadap apa yang ia lakukan, sehingga ia berkomitmen untuk melakukan hal tersebut sebaik mungkin.
Pengertian employee engagement sebenarnya pertama kali disampaikan oleh kelompok peneliti Gallup (Endres dan Smoak) pada tahun 2008.
Menurut mereka, arti employee engagement adalah keterlibatan serta antusiasme karyawan pada pekerjaan dan tempat kerjanya.
Adapun tujuan employee engagement adalah membantu perusahaan untuk mengukur apakah karyawan terlibat secara aktif atau meluangkan waktu demi pekerjaan mereka.
Manfaat Employee Engagement
Dari pengertian di atas, sudah terlihat bahwa employee engagement adalah hal penting yang perlu diperhatikan.
Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat employee engagement bagi perusahaan maupun karyawan.
1. Manfaat Employee Engagement bagi Perusahaan
Tidak adanya employee engagement artinya tak akan ada keterlibatan tim. Alhasil, akan sulit bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis dengan lancar dan menghasilkan profit.
Oleh karena itu, employee engagement yang baik tentu memiliki banyak manfaat bagi perusahaan, antara lain yaitu meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan, menurunkan turnover rate, serta menaikkan profit.
2. Manfaat Employee Engagement bagi Karyawan
Dari sisi karyawan, employee engagement adalah hal yang akan membuat mereka sadar bahwa kinerja dan dedikasinya dibutuhkan oleh perusahaan.
Alhasil, akan tumbuh semangat dan self-belonging pada diri mereka untuk terus berkontribusi pada kemajuan perusahaan.
Baca juga: 5 Penyebab Turnover Karyawan Tinggi Dan Solusi Mengatasinya!
Cara Mengukur Employee Engagement
Untuk mengukur employee engagement, Gallup telah menyusun 12 butir pernyataan yang dapat digunakan perusahaan untuk melakukan survey kepada karyawannya.
Adapun 12 indikator employee engagement tersebut adalah sebagai berikut.
1. Saya mengetahui apa yang diharapkan dari saya di tempat kerja
2. Untuk mengerjakan pekerjaan dengan benar, saya memiliki bahan dan peralatan yang dibutuhkan
3. Di tempat kerja, saya selalu memiliki kesempatan untuk melakukan yang terbaik
4. Dalam satu minggu terakhir, saya menerima pengakuan dan pujian atas pekerjaan yang telah dilakukan
5. Atasan atau seseorang di perusahaan sepertinya peduli secara pribadi pada saya
6. Ada orang di perusahaan yang mendorong saya untuk berkembang
7. Pendapat saya di tempat kerja sepertinya diperhitungkan
8. Misi atau tujuan perusahaan membuat saya merasa bahwa pekerjaan ini penting
9. Rekan kerja di tempat saya punya komitmen untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas
10. Saya memiliki teman dekat di perusahaan
11. Dalam enam bulan terakhir, seseorang di perusahaan telah berbicara pada saya tentang progress saya
12. Tahun lalu, saya telah memiliki kesempatan untuk belajar dan bertumbuh di tempat kerja
Untuk melakukan survey di atas, HR perusahaan dapat melakukan forum group discussion, one-on-one meeting, serta penyebaran formulir kuesioner yang perlu karyawan isi dengan menjawab “ya” atau “tidak”.
Contoh Employee Engagement
Terdapat tiga tipe engagement yang ada pada masing-masing karyawan, yaitu:
1. Engaged
Karyawan yang berada pada tipe ini berarti sangat terlibat dan antusias pada pekerjaan serta tempat kerjanya.
Mereka memiliki performa yang sangat baik, suka berinovasi, dan membawa perusahaan ke arah kemajuan.
Contoh employee engagement tipe ini adalah karyawan yang bekerja atau menghabiskan waktu lebih lama untuk mengerjakan suatu pekerjaan sampai lebih dari target.
Karyawan tipe ini berkomitmen pada nilai perusahaan yang mengedepankan konsumen. Mereka juga punya banyak relasi dan hubungan baik dengan rekan kerja di perusahaan.
2. Not Engaged
Karyawan pada tipe not engaged adalah mereka yang secara psikologis tidak terikat dengan pekerjaan dan perusahaannya.
Ini bisa jadi disebabkan karena kebutuhan mereka tidak terpenuhi secara utuh. Mereka tetap mengerjakan tugas, tetapi tidak bergairah dan berenergi melakukannya.
Contoh tipe not engaged pada employee engagement adalah mereka mengerjakan tugas yang diberikan, tetapi serta merta karena itu kewajiban, bukan didasarkan pada minat atau gairah.
3. Actively Disengaged
Sederhananya, karyawan yang termasuk dalam tipe actively disengaged akan merasa tidak senang dengan pekerjaannya.
Mereka kesal karena kebutuhannya tidak terpenuhi dan menunjukkan ketidakbahagiaan itu. Mereka juga mungkin saja akan merendahkan pencapaian rekan kerjanya.
Contoh employee engagement tipe actively disengaged adalah mereka menghabiskan waktu di tempat kerja dengan membicarakan hal negatif tentang rekan, proyek, hingga atasannya.
Selain itu, mereka juga mungkin sedang berusaha mencari kerja di tempat lain karena tidak berencana bertahan lebih lama di perusahaan.
Baca juga: Wajib Tahu! Ini 8 Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Karyawan
Cara Meningkatkan Employee Engagement
Idealnya, perusahaan tentu akan menginginkan semua karyawannya engaged sepenuhnya.
Banyaknya karyawan yang not engaged bahkan actively disengaged bisa menjadi ancaman bagi perusahaan.
Oleh karena itu, diperlukan beberapa usaha agar semua karyawan dapat terlibat dan mengembangkan potensinya dengan baik di perusahaan.
Adapun beberapa cara meningkatkan employee engagement adalah:
1. Mengadakan Program Pelatihan dan Pengembangan
Cara pertama untuk meningkatkan employee engagement adalah dengan mengadakan program pelatihan dan pengembangan karyawan.
Hal ini karena program pelatihan dan pengembangan karyawan sesungguhnya merupakan investasi bagi perusahaan.
Selain bermanfaat untuk menghasilkan pekerja yang makin berkualitas, program pelatihan dan pengembangan juga membuat karyawan merasa bangga serta lebih dihargai.
Alhasil, mereka pun akan berusaha lebih terlibat dan bersemangat lagi dalam bekerja untuk perusahaan.
2. Menciptakan Lingkungan yang Sehat
Adanya keterbukaan komunikasi, pengikutsertaan karyawan, pemberian apresiasi, dan feedback konstruktif merupakan faktor-faktor yang memengaruhi employe engagement.
Hal ini karena karyawan akan merasa bahwa perusahaan memang menghargai serta menginginkan mereka untuk bertumbuh dan berkembang.
Oleh karena itu, ciptakan lingkungan kerja yang sehat agar karyawan makin terlibat dan nyaman bekerja di perusahaan.
3. Menyediakan Fasilitas yang Memadai untuk Karyawan
Strategi terakhir untuk meningkatkan employee engagement adalah menyediakan fasilitas karyawan yang memadai.
Fasilitas di sini tak hanya mencakup lingkungan fisik, tetapi juga non-fisik seperti tunjangan kesehatan.
Pastikan bahwa seluruh karyawan mendapatkan fasilitas atau employee benefit yang sepadan dengan kinerja dan kontribusi mereka untuk perusahaan.
Itulah dia ulasan lengkap mengenai employee engagement, mulai dari pengertian, manfaat, contoh, hingga cara mengukur dan strategi meningkatkannya.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi employee engagement adalah tersedianya fasilitas memadai untuk karyawan, seperti adanya tunjangan kesehatan.
Nah, berkenaan dengan tunjangan kesehatan untuk karyawan, Aman bisa menjadi solusinya!
Aman adalah one-stop employee well-being platform yang bisa bantu perusahaanmu menyediakan tunjangan kesehatan terpadu untuk karyawan.
Jadi, yuk daftarkan perusahaanmu sekarang juga dan jadi bagian dari AmaZens!
Untuk info lebih lengkap, hubungi official WhatsApp kami atau kunjungi website resmi Aman.
Baca juga: Ketahui Manfaat Medical Check Up bagi Karyawan, Penting!