13 Indikator Lingkungan Kerja yang Perlu Dioptimalkan
Sangat penting bagi perusahaan untuk mengoptimalkan berbagai indikator lingkungan kerja.
Pasalnya, lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kinerja karyawan secara efektif.
Adapun indikator lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2017) terbagi ke dalam dua kategori, yakni fisik dan non-fisik.
Untuk selengkapnya, yuk simak baik-baik artikel berikut ini!
Indikator Lingkungan Kerja Fisik
Sejalan dengan penjelasan sebelumnya, indikator lingkungan kerja menurut para ahli terbagi menjadi dua yaitu fisik dan non-fisik.
Untuk indikator lingkungan kerja fisik, biasanya melibatkan hal-hal yang bisa dirasakan secara langsung oleh pancaindra. Hal tersebut termasuk desain ruangan, kebersihan, hingga keamanan.
Selengkapnya, berikut ini adalah beberapa indikator lingkungan kerja fisik:
1. Kebersihan
Tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan menyukai lingkungan kerja yang bersih karena lebih nyaman. Oleh karena itu, indikator lingkungan kerja fisik yang pertama yaitu kebersihan.
Dengan kenyamanan yang dihasilkan dari lingkungan bersih, karyawan bisa lebih produktif dan betah untuk bekerja.
Selain itu, lingkungan yang bersih juga dapat membantu karyawan untuk terhindar dari berbagai risiko penyakit.
2. Fasilitas
Selanjutnya, fasilitas kantor juga menjadi indikator lingkungan kerja fisik yang perlu diperhatikan.
Fasilitas di sini termasuk alat kerja yang dapat mendukung kinerja karyawan, seperti mesin fotokopi, PC, dan lainnya.
Beberapa fasilitas tersebut perlu dipenuhi agar karyawan tidak kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya.
Baca juga: 5 Penyebab Turnover Karyawan Tinggi Dan Solusi Mengatasinya!
3. Ukuran Ruangan
Kenyamanan karyawan juga dapat dipengaruhi oleh ukuran ruangan yang ditempati.
Ruangan yang sempit dan ditempati banyak orang tentu akan membuat karyawan merasa tidak nyaman, karena absennya personal space.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa ruangan kerja yang disediakan memiliki ukuran pas dan ideal untuk menampung para karyawannya.
Dengan demikian, karyawan bisa merasa lebih bebas dan memiliki personal space di tempat kerja.
4. Desain Ruangan
Selanjutnya, indikator lingkungan kerja fisik yaitu desain ruangan. Mengapa desain ruangan ini penting?
Sebab, desain ruangan memiliki daya tarik tersendiri bagi karyawan, sehingga membantu mereka untuk merasa nyaman ketika bekerja.
Desain ruangan ini termasuk pemilihan warna cat hingga tata letak perabotan di dalamnya.
Meski terlihat sepele, desain ruangan kantor perlu mendapat perhatian untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
5. Keamanan
Keamanan merupakan indikator lingkungan fisik yang perlu dipenuhi oleh perusahaan.
Hal ini ditujukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mengurangi rasa cemas para karyawannya.
Untuk itu, perusahaan bisa memberikan loker, memasang CCTV, dan membatasi tamu yang dapat berkunjung.
6. Pencahayaan
Indikator lingkungan kerja fisik selanjutnya yaitu pencahayaan atau penerangan.
Pencahayaan memiliki peran penting dalam menciptakan suasana sebuah ruangan yang berdampak pada mood para karyawan.
Misalnya saja, pencahayaan yang redup dan gelap dapat menjadikan suasana yang muram.
Hal ini tentu memengaruhi semangat karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Selain itu, pencahayaan yang kurang memadai juga akan memengaruhi kesehatan mata para karyawan.
Namun sebaliknya, pencahayaan yang terang dan pas dapat membantu karyawan untuk bersemangat dalam bekerja.
Baca juga: 4 Ciri Lingkungan Kerja Yang Sehat & Cara Menciptakannya
7. Sirkulasi Udara
Terakhir, indikator lingkungan kerja fisik yang harus diperhatikan yaitu sirkulasi udara. Diketahui, sirkulasi udara dapat memengaruhi tingkat konsentrasi karyawan.
Sebab, sirkulasi udara yang bagus dapat membantu tubuh untuk mendapatkan cukup oksigen, sehingga bisa meningkatkan konsentrasi.
Sebaliknya, sirkulasi udara yang buruk menjadikan ruangan pengap dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Alhasil, kondisi ini dapat mengganggu konsentrasi dalam bekerja.
Indikator Lingkungan Kerja Non Fisik
Selain secara fisik, ada pula indikator lingkungan kerja non fisik yang perlu dipenuhi.
Biasanya, indikator lingkungan kerja non fisik berfokus pada hal-hal yang dapat memengaruhi kondisi psikis para karyawan.
Adapun indikator lingkungan kerja non fisik adalah sebagai berikut:
1. Hubungan dengan Atasan
Dalam suatu pekerjaan, dibutuhkan pemimpin yang dapat memimpin dan mengayomi para anggotanya, sehingga hubungan baik antara karyawan dan atasan bisa terbentuk.
Dengan demikian, karyawan dan atasan dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai target pekerjaan yang telah ditentukan.
Namun sebaliknya, jika hubungan antara keduanya tidak baik, hal ini akan berdampak pada kinerja yang dihasilkan.
2. Hubungan dengan Rekan Kerja
Selain dengan atasan, hubungan yang terbentuk antar rekan kerja juga perlu menjadi perhatian.
Jika karyawan memiliki masalah dengan rekannya, hal ini akan memengaruhi kerja sama dan output pekerjaan yang dihasilkan.
Biasanya, masalah yang timbul di antara karyawan berupa perselisihan atau perbedaan pendapat dalam menentukan cara untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk meminimalisir hal tersebut terjadi, perusahaan dapat mengadakan acara outbound ataupun kegiatan lain untuk mempererat hubungan antar karyawan.
Baca juga: Apa Itu Burnout? Ini Ciri-Ciri, Penyebab & Cara Mengatasinya
3. Struktur dan Tanggung Jawab Kerja
Indikator lingkungan kerja non fisik selanjutnya yaitu struktur dan tanggung jawab yang jelas.
Sebab, struktur dan tanggung jawab kerja yang jelas dapat membantu karyawan untuk lebih memaksimalkan kinerjanya.
Sebaliknya, struktur dan tanggung jawab kerja yang tidak jelas malah membuat karyawan bingung atas pekerjaannya.
4. Kerja Sama Tim
Untuk membangun sinergi dalam mencapai target pekerjaan, diperlukan kerja sama tim yang baik.
Oleh karena itu, seluruh karyawan perlu sepakat akan visi dan misi yang sudah ditetapkan agar tidak menghambat proses dalam mencapai tujuan.
Adapun cara meningkatkan kerja sama tim yaitu menjaga komunikasi dengan baik dan melakukan agenda rutin seperti meeting untuk memantau perkembangan satu sama lain, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
5. Work-Life Balance
Dalam dunia kerja, work-life balance merupakan hal yang sangat penting agar karyawan tidak mudah stres dan bisa terus produktif.
Kondisi ini memang sulit diciptakan, tetapi bukan hal mustahil jika karyawan dan perusahaan sama-sama berkomitmen untuk mewujudkannya.
Salah satu cara mencapai work-life balance adalah memberi pekerjaan yang tidak berlebihan, sehingga karyawan bisa memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
Selain itu, tidak meminta karyawan untuk mengerjakan pekerjaan di luar jam kerja juga bisa menjadi upaya menciptakan work life-balance.
6. Penghargaan atau Rewards
Indikator lingkungan kerja non fisik selanjutnya yaitu penghargaan atau rewards yang diberikan kepada karyawan.
Pemberian berbagai jenis rewards ini merupakan salah satu bentuk upaya perusahaan untuk mengapresiasi kinerja para karyawannya.
Dengan demikian, karyawan dapat lebih termotivasi dan merasa pekerjaannya dihargai.
Itulah beberapa indikator lingkungan kerja baik secara fisik maupun non-fisik yang dapat memengaruhi kinerja karyawan.
Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa memberikan fasilitas yang baik juga merupakan indikator lingkungan kerja.
Dalam hal ini, fasilitas karyawan tidak hanya alat untuk menunjang pekerjaan, melainkan juga hal yang berkaitan dengan kesehatan.
Nah, untuk memberikan fasilitas kesehatan bagi karyawan, kamu bisa memilih layanan dari Aman.
Aman merupakan one-stop employee well-being platform yang menyediakan berbagai layanan tunjangan kesehatan karyawan.
Dengan Aman, kamu bisa memberikan fasilitas kesehatan terbaik termasuk medical check up untuk para karyawan melalui layanan Aman Check.
Yuk, tunggu apalagi, segera daftarkan perusahaanmu menjadi AmaZens atau hubungi WhatsApp Aman untuk berdiskusi dengan expert.
Baca juga: Memahami Pentingnya Employee Well Being Di Tempat Kerja